Om Swastyastu
Bapak ibu yang saya hormati marilah kita senan tiasa memanjatkan
puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widi, karena berkat karunianya kita bisa
berkumpul disini dengan keadaan sehat.
Pertama tama saya mau Tanya. Apakah bhakti kepada Ida Sang Hyang
Widhi hanya dapat ditunjukkan melalui Persembahyangan saja?
Banyak dari kita sebagai umat seringkali menyalahartikan bahwa
bhakti terhadap Sang Hyang Widhi hanya dapat ditunjukkan melalui perPersembahyanganan
serta menghaturkan banten maupun persembahan lainnya, namun sesungguhnya, ada
berbagai jenis perbuatan yang dapat kita laksanakan untuk menunjukkan rasa
cinta-bhakti kita terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Adapun dalam Kitab Śrīmad Bhāgavatam 7.5.23-24 :
śrī-prahrāda uvāca śravaṇaḿ kīrtanaḿ viṣṇoḥ smaraṇaḿ
pāda-sevanam arcanaḿ
vandanaḿ dāsyaḿ sakhyam ātma-nivedanam iti puḿsārpitā viṣṇau bhaktiś cen nava-lakṣaṇā kriyeta bhagavaty addhā tan manye 'dhītam uttamam
vandanaḿ dāsyaḿ sakhyam ātma-nivedanam iti puḿsārpitā viṣṇau bhaktiś cen nava-lakṣaṇā kriyeta bhagavaty addhā tan manye 'dhītam uttamam
Artinya: Prahlāda Mahārāja berkata, mendengar dan memuji tentang
nama suci, bentuk, sifat-sifat, perlengkapan, dan kegiatan Tuhan Shri Vishnu
yang bersifat rohani, ingat pada hal-hal itu, melayani kaki padma Tuhan, Persembahyangan
kepada Tuhan dengan hormat, mempersembahkan doa-doa pujian kepada Tuhan,
menjadi hamba Tuhan, menganggap Tuhan sebagai kawan yang paling baik, dan
menyerahkan segala sesuatu kepada Beliau (dengan kata lain mengabdikan diri
kepada Beliau dengan badan, pikiran, dan perkataan)—sembilan proses tersebut
diakui sebagai bhakti yang murni. Harus dimengerti bahwa orang yang sudah
mempersembahkan kehidupannya untuk mengabdikan diri kepada Tuhan melalui sembilan
cara tersebut adalah orang yang paling bijaksana, sebab ia sudah memperoleh
pengetahuan yang lengkap.
Sembilan cara pengabdian diri terhadap Tuhan yang sudah
diuraikan tersebut disebut dengan Navavida Bhakti atau Nawa Widha Bhakti, dan
kesemuanya dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud cinta
bhakti kita terhadap Hyang Widhi.
1. Śravaṇaḿ : Mempelajari keagungan Tuhan melalui membaca atau
mendengar tentang Kitab Suci Veda. Hal ini berarti mendengar tentang kegiatan,
bentuk, sifat-sifat Beliau, dan sebagainya. Soal mendengar, kita harus
bertanya, mana yang harus/baik untuk didengar. Sravanam kirtanam visnoh - kita
harus mendengar tentang kegiatan Sri Vishnu (Tuhan). Brahma-jijnasa - hendaknya
kita bertanya dan mendengar tentang Brahman, Yang Mahakuasa
2. Kīrtanaḿ : Berbhakti dengan melantunkan kidung-kidung suci yang
berisi pujian terhadap kemahakuasaan dan keagungan Tuhan dengan berulang-ulang,
sehingga diharapkan dapat menghasilkan getaran-getaran suci. Apabila orang
mendengar, harus ada pembicaraan atau nyanyian, karena itu kita berbicara dan
menyanyikan pujian tentang Tuhan (sravanam kirtanam visnoh)
3. Smaraṇaḿ : Selalu ingat akan Tuhan dan bermeditasi tentang-Nya.
Begitu seseorang mendengar dan memuji, tahap berikutnya ialah mengingat atau
bersemadi, apapun yang kita bicarakan atau dengar kemudian akan kita pikirkan
atau renungkan. Semadi yang sebenarnya bertujuan untuk melihat wujud Tuhan Yang
Sejati di dalam hati. Indria-indera sangat gelisah dan lari ke sana ke mari di
dalam pikiran, tetapi seseorang dapat mengendalikannya dan memusatkan pikiran
kepada Tuhan dengan sistem astanga-yoga, mengatur sikap duduk, nafas, dan
sebagainya. Memusatkan pikiran seperti itu disebut samadhi, dan itulah tujuan
yoga yang sejati. Sistem astanga-yoga bertujuan untuk mencapai tingkat
smaranam, yang berarti ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Pāda-sevanam : Memberikan pelayanan kepada kaki padma Tuhan. Hal
ini memiliki arti bahwa kita sebagai umat-Nya hendaknya memberikan pelayanan
kepasa Tuhan dengan ikhlas dan penuh rasa bhakti, termasuk pula dengan melayani
dan menolong seluruh ciptaan-Nya
5. Arcanaḿ : Memuja keagungan Tuhan dalam wujud Arca suci dan
berbagai wujud lainnya di tempat suci serta tempat Persembahyangan
6. Vandanaḿ : Menghaturkan sujud bhakti dan Persembahyangan
kehadapan Tuhan dengan penuh rasa hormat, hati yang tulus dan ikhlas, serta
sungguh-sungguh tanpa keterpaksaan atau keberatan
7. Dāsyaḿ : Menjadi bhakta Tuhan yang setia dan melayani-Nya adalah
prioritas yang utama. Hal ini dapat diartikan bahwa pelayanan terhadap Tuhan
adalah hal utama yang harus kita laksanakan, dalam hal pelayanan terhadap-Nya
ini termasuk pula melayani mereka yang kesemuanya merupakan ciptaan-Nya, dengan
hati yang tulus ikhlas
8. Sakhyam : Menjadi sahabat dari Tuhan atau menjadikan Tuhan
sebagai Sahabat Utama kita. Tuhan mungkin tidak bersabda bahwa "Aku adalah
sahabatmu", namun Beliau bersabda bahwa "Aku adalah sahabat dari
semua makhluk" (suhridam sarva bhutanam - Bhagavad-Gita 5.29). Sedikit
sekali dari kita yang menyadari bahwa Tuhan sesungguhnya ingin menjadi sahabat
kita, menjadi ayah kita (Supreme Father), sehingga pada akhirnya kita dapat
kembali ke dunia rohani tempat Beliau tinggal dan akhirnya tidak jatuh lagi ke
dalam lautan dunia material ini (Moksha). Tuhan selalu bersama kita, Jivatma
yang ada di dalam tiap makhluk tiada lain merupakan percikan dari Paramatma
(Tuhan) sendiri, Beliau selalu bersemayam dalam hati setiap makhluk. Namun,
kitalah yang tidak menyadari.
Demikian lah berbagai jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita bisa
melakukan dengan kekuatan yang bisa kita miliki. Mari selalu berbakti kepada
tuhan.
Sekian dari saya apabila ada salah kata saya mohon maaf. Saya akhiri
dengan parama shanty.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Suksma nggih
BalasHapus