Rabu, 22 Juni 2016

Berbakti kepata Tuhan




Om Swastyastu
Bapak ibu yang saya hormati marilah kita senan tiasa memanjatkan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widi, karena berkat karunianya kita bisa berkumpul disini dengan keadaan sehat.
Pertama tama saya mau Tanya. Apakah bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi hanya dapat ditunjukkan melalui Persembahyangan saja?
Banyak dari kita sebagai umat seringkali menyalahartikan bahwa bhakti terhadap Sang Hyang Widhi hanya dapat ditunjukkan melalui perPersembahyanganan serta menghaturkan banten maupun persembahan lainnya, namun sesungguhnya, ada berbagai jenis perbuatan yang dapat kita laksanakan untuk menunjukkan rasa cinta-bhakti kita terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Adapun dalam Kitab Śrīmad Bhāgavatam 7.5.23-24 :
śrī-prahrāda uvāca śravaṇaḿ kīrtanaḿ viṣṇoḥ smaraṇaḿ pāda-sevanam arcanaḿ
vandanaḿ dāsyaḿ sakhyam ātma-nivedanam iti puḿsārpitā viṣṇau bhaktiś cen nava-lakṣaṇā  kriyeta bhagavaty addhā tan manye 'dhītam uttamam
Artinya: Prahlāda Mahārāja berkata, mendengar dan memuji tentang nama suci, bentuk, sifat-sifat, perlengkapan, dan kegiatan Tuhan Shri Vishnu yang bersifat rohani, ingat pada hal-hal itu, melayani kaki padma Tuhan, Persembahyangan kepada Tuhan dengan hormat, mempersembahkan doa-doa pujian kepada Tuhan, menjadi hamba Tuhan, menganggap Tuhan sebagai kawan yang paling baik, dan menyerahkan segala sesuatu kepada Beliau (dengan kata lain mengabdikan diri kepada Beliau dengan badan, pikiran, dan perkataan)—sembilan proses tersebut diakui sebagai bhakti yang murni. Harus dimengerti bahwa orang yang sudah mempersembahkan kehidupannya untuk mengabdikan diri kepada Tuhan melalui sembilan cara tersebut adalah orang yang paling bijaksana, sebab ia sudah memperoleh pengetahuan yang lengkap.
Sembilan cara pengabdian diri  terhadap Tuhan yang sudah diuraikan tersebut disebut dengan Navavida Bhakti atau Nawa Widha Bhakti, dan kesemuanya dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud cinta bhakti kita terhadap Hyang Widhi.
1. Śravaṇaḿ : Mempelajari keagungan Tuhan melalui membaca atau mendengar tentang Kitab Suci Veda. Hal ini berarti mendengar tentang kegiatan, bentuk, sifat-sifat Beliau, dan sebagainya. Soal mendengar, kita harus bertanya, mana yang harus/baik untuk didengar. Sravanam kirtanam visnoh - kita harus mendengar tentang kegiatan Sri Vishnu (Tuhan). Brahma-jijnasa - hendaknya kita bertanya dan mendengar tentang Brahman, Yang Mahakuasa
2. Kīrtanaḿ : Berbhakti dengan melantunkan kidung-kidung suci yang berisi pujian terhadap kemahakuasaan dan keagungan Tuhan dengan berulang-ulang, sehingga diharapkan dapat menghasilkan getaran-getaran suci. Apabila orang mendengar, harus ada pembicaraan atau nyanyian, karena itu kita berbicara dan menyanyikan pujian tentang Tuhan (sravanam kirtanam visnoh)
3. Smaraṇaḿ : Selalu ingat akan Tuhan dan bermeditasi tentang-Nya. Begitu seseorang mendengar dan memuji, tahap berikutnya ialah mengingat atau bersemadi, apapun yang kita bicarakan atau dengar kemudian akan kita pikirkan atau renungkan. Semadi yang sebenarnya bertujuan untuk melihat wujud Tuhan Yang Sejati di dalam hati. Indria-indera sangat gelisah dan lari ke sana ke mari di dalam pikiran, tetapi seseorang dapat mengendalikannya dan memusatkan pikiran kepada Tuhan dengan sistem astanga-yoga, mengatur sikap duduk, nafas, dan sebagainya. Memusatkan pikiran seperti itu disebut samadhi, dan itulah tujuan yoga yang sejati. Sistem astanga-yoga bertujuan untuk mencapai tingkat smaranam, yang berarti ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Pāda-sevanam : Memberikan pelayanan kepada kaki padma Tuhan. Hal ini memiliki arti bahwa kita sebagai umat-Nya hendaknya memberikan pelayanan kepasa Tuhan dengan ikhlas dan penuh rasa bhakti, termasuk pula dengan melayani dan menolong seluruh ciptaan-Nya
5. Arcanaḿ : Memuja keagungan Tuhan dalam wujud Arca suci dan berbagai wujud lainnya di tempat suci serta tempat Persembahyangan
6. Vandanaḿ : Menghaturkan sujud bhakti dan Persembahyangan kehadapan Tuhan dengan penuh rasa hormat, hati yang tulus dan ikhlas, serta sungguh-sungguh tanpa keterpaksaan atau keberatan
7. Dāsyaḿ : Menjadi bhakta Tuhan yang setia dan melayani-Nya adalah prioritas yang utama. Hal ini dapat diartikan bahwa pelayanan terhadap Tuhan adalah hal utama yang harus kita laksanakan, dalam hal pelayanan terhadap-Nya ini termasuk pula melayani mereka yang kesemuanya merupakan ciptaan-Nya, dengan hati yang tulus ikhlas
8. Sakhyam : Menjadi sahabat dari Tuhan atau menjadikan Tuhan sebagai Sahabat Utama kita. Tuhan mungkin tidak bersabda bahwa "Aku adalah sahabatmu", namun Beliau bersabda bahwa "Aku adalah sahabat dari semua makhluk" (suhridam sarva bhutanam - Bhagavad-Gita 5.29). Sedikit sekali dari kita yang menyadari bahwa Tuhan sesungguhnya ingin menjadi sahabat kita, menjadi ayah kita (Supreme Father), sehingga pada akhirnya kita dapat kembali ke dunia rohani tempat Beliau tinggal dan akhirnya tidak jatuh lagi ke dalam lautan dunia material ini (Moksha). Tuhan selalu bersama kita, Jivatma yang ada di dalam tiap makhluk tiada lain merupakan percikan dari Paramatma (Tuhan) sendiri, Beliau selalu bersemayam dalam hati setiap makhluk. Namun, kitalah yang tidak menyadari.
Demikian lah berbagai jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita bisa melakukan dengan kekuatan yang bisa kita miliki. Mari selalu berbakti kepada tuhan.
Sekian dari saya apabila ada salah kata saya mohon maaf. Saya akhiri dengan parama shanty.
Om Shanti Shanti Shanti Om

1 komentar: